Sabtu, 17 Desember 2011

Kekurangan dan Kelebihan New Media Facebook dan Twitter

Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan new media Facebook :



Kelebihan :

  1. Membantu kita untuk mendapatkan teman.
  2. Bagi yang mempunyai bisnis facebook ini bisa membantu untuk mempromosikan bisnis kita.
  3. Kalau kita mempunyai saudara jauh situs ini bisa membantu kita untuk berkomunikasi dengan saudara jauh.
  4. Bisa memberikan informasi yang tidak kita ketahui kepada kita.





Kekurangan :

  1. Bisa membuat para pelajar menjadi malas untuk belajar.
  2. Memberikan kesempatan bagi para orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan berbagai tindakan kejahatan.
  3. Membuat kita menjadi boros karena kita membeli pulsa dan kewarnet terus.







Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan new media Twitter :



Kelebihan :

1.      Jejaring sosial baru, mengundang banyak member.

2.      Artis menggunakan twitter, mengundang fans untuk menggunakan twitter.

3.      Untuk  menambah teman cukup melakukan 'follow' dan tidak perlu disetujui oleh  orang yang kita 'follow', jika di facebook harus menunggu konfirmasi dari orang yang di add.

4.      Dapat lebih mudah mengganti status dengan sekali tombol 'tweet'.

5.      Komunikasi singkat, hanya berbalas mention atau dengan direct massage.

6.      Kita dapat mengubah gambar layout. Layout dapat berupa gambar default yang  disediakan oleh twitter maupun foto kita sendiri, jadi akan tampak lebih cantik.

7.      Sebagai media motivasi

8.      Tempat Curhat

9.      Media Informasi

10.  Dapat memata matai kegiatan tokoh yang kita kagumi.





Kekurangan :

  1. Karakter yang digunakan sangat sedikit
  2. Penggunaan twitter terbilang lebih rumit dan ribet
  3. Dalam twitter harus pandai menyingkat kata
  4. Foto profil sangat kecil dan tidak bisa membuat album foto dalam facebook.
  5. Biodata pribadi juga sangat sedikit
  6. Dalam twitter tidak tersedia fitur chatting 
  7. Untuk upload gambar dibatasi ukurannya

Sumber : http://abusyahalam.blogspot.com/

    Sabtu, 29 Oktober 2011

    New Media : Facebook dan Twitter

    Facebook dan Twitter

    Facebook adalah salah satu contoh dari new media. Dewasa ini penggunaan situs jejaring sosial sebagai media berinteraksi sosial secara online sudah begitu meluas bahkan mendunia. Banyak manfaat yang bisa didapat dengan bergabung dalam situs jejaring sosial seperti facebook ini. Diantaranya dapat berkoneksi dengan teman, baik itu teman baru atau lama, keluarga, dan lain-lain tanpa terhalang oleh jarak tempat. Pada Facebook kita juga dapat meng-upload foto maupun video, berikut salah satu contoh cara upload video pada facebook :




    Facebook juga memiliki berbagai fitur, kelebihan serta kekurangan, berikut ini untuk lebih jelasnya Unduh disini




    Twitter adalah salah satu contoh dari new media. Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., yang menawarkan jaringan sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut kicauan (tweets). Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut. Sejak dibentuk pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey, Twitter telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia dan saat ini memiliki lebih dari 100 juta pengguna. Hal ini kadang-kadang digambarkan sebagai "SMS dari internet".
    Untuk mengetahui apa saja yang terdapat pada Twitter, berikut ini lebih jelasnya Unduh disini

    Minggu, 02 Oktober 2011

    DIGITAL TEORY (NEW MEDIA)

    NEW MEDIA

    PENGERTIAN NEW MEDIA
    Media baru adalah istilah yang luas yang muncul di bagian akhir abad 20 untuk mencakup peleburan media tradisional seperti film, gambar, musik, lisan dan tertulis kata, dengan kekuatan interaktif dari komputer dan teknologi komunikasi, komputer memungkinkan konsumen perangkat dan yang paling penting Internet. Media baru menyodorkan kemungkinan-permintaan akses ke konten kapan saja, di mana saja, pada setiap perangkat digital, serta masukan dari pengguna yang interaktif, kreatif dan pembentukan partisipasi masyarakat di sekitar konten media. Apa yang membedakan media baru dari media tradisional bukan digitalisasi konten media ke bit, kecuali kehidupan dinamis dari konten baru "media" dan hubungan interaktif dengan konsumen media. Hidup ini dinamis, bergerak, bernafas dan berdenyut mengalir dengan kegembiraan secara real time. Lain janji penting dari New Media adalah demokratisasi dari penciptaan, penerbitan, distribusi dan konsumsi isi media.
    Globalisasi juga berhubungan dengan New media. Munculnya media baru telah meningkatkan komunikasi antara orang di seluruh dunia dan Internet. Hal ini memungkinkan orang untuk mengekspresikan diri melalui blog, situs web, gambar, dan user-generated media lainnya.
    Terbang (2002) menyatakan bahwa sebagai hasil dari evolusi teknologi media baru, globalisasi terjadi. Globalisasi umumnya dinyatakan sebagai "lebih dari perluasan kegiatan di luar batas-batas negara bangsa tertentu". Globalisasi lebih pendek jarak antara orang di seluruh dunia dengan komunikasi elektronik (Carely 1992 di Flew 2002) dan Cairncross (1998) mengungkapkan perkembangan yang besar sebagai kematian "dari" jarak jauh. media baru "radikal memecahkan hubungan antara fisik dan tempat tempat sosial, membuat lokasi fisik jauh kurang berarti untuk hubungan sosial kita" (Croteau dan Hoynes 2.003: 311).
    Namun, perubahan dalam lingkungan media baru menciptakan serangkaian ketegangan dalam konsep "ruang publik".
    Media baru juga sebagai alat untuk perubahan social Gerakan Sosial Media memiliki sejarah yang kaya dan lantai yang telah berubah dengan kecepatan tinggi sejak New Media menjadi banyak digunakan. The Tentara Pembebasan Nasional Zapatista di Chiapas, Meksiko adalah gerakan besar pertama untuk membuat dikenal luas dan efektif penggunaan Baru Media untuk komunike dan mengorganisir pada tahun 1994. Sejak itu, New Media telah digunakan secara luas oleh gerakan sosial untuk mendidik, mengatur, produk budaya saham gerakan, berkomunikasi, membangun koalisi, dan banyak lagi.Para Menteri WTO 1999 Konferensi kegiatan protes adalah tengara yang lain dalam penggunaan New Media sebagai alat untuk perubahan sosial. Protes WTO menggunakan media untuk mengatur tindakan asli, berkomunikasi dengan dan mendidik peserta, dan digunakan sumber media alternatif. The Indymedia gerakan juga dikembangkan dari tindakan ini, dan telah menjadi alat yang hebat dalam demokratisasi informasi, yang dibahas secara luas aspek lain dari gerakan media baru. Beberapa sarjana bahkan melihat demokratisasi ini sebagai indikasi pembentukan radikal, sosio-teknis paradigma "untuk menantang dominan, neoliberal dan determinis teknologis model teknologi informasi dan komunikasi ". Sebuah radikal melihat kurang di sepanjang baris yang sama adalah bahwa orang-orang memanfaatkan internet untuk menghasilkan globalisasi akar rumput, yang bersifat anti-neoliberal dan berpusat pada orang daripada arus modal.Tentu saja , beberapa juga skeptis terhadap peran Baru Media di Gerakan Sosial. Banyak sarjana menunjukkan akses yang tidak setara ke media baru sebagai penghalang bagi gerakan berbasis luas, kadang-kadang bahkan menindas beberapa di dalam gerakan. Lain-lain ragu tentang bagaimana demokratis atau benar-benar berguna untuk gerakan sosial, bahkan bagi mereka yang akses.Ada juga banyak New Media komponen yang aktivis menyebut sebagai alat untuk perubahan yang belum banyak dibahas seperti itu oleh akademisi.
    New Media juga menemukan penggunaan dengan gerakan sosial radikal kurang seperti Free Hugs Campaign. Menggunakan situs web, blog, dan video online untuk menunjukkan efektivitas gerakan itu sendiri. Seiring dengan contoh penggunaan blog volume tinggi telah memungkinkan berbagai pandangan dan praktek menjadi lebih luas dan mendapatkan lebih banyak perhatian publik. Contoh lain adalah on-akan Free Tibet Campaign, yang telah dilihat pada website banyak serta memiliki sedikit pertalian dengan band Gorillaz di klip mereka Bitez Gorillaz menampilkan penyanyi utama 2D duduk dengan pengunjuk rasa di Tibet protes. Lain perubahan sosial dilihat berasal dari New Media adalah tren di dunia fashion dan munculnya subkultur seperti Teks Bicara, Cyberpunk, dan lain-lain yang beragam.
    Keamanan Nasional
    New Media baru-baru ini banyak diminati global spionase masyarakat karena mudah diakses secara elektronik dalam database format dan karena itu dapat dengan cepat diambil dan sebaliknya direkayasa oleh nasional pemerintah. Terutama menarik bagi spionase komunitas Facebook dan Twitter, dua situs di mana orang bebas mengungkapkan informasi pribadi yang kemudian dapat disaring melalui dan diarsipkan untuk penciptaan otomatis dari dokumen pada kedua orang kepentingan dan warga rata-rata.

    Contoh dari new media adalah Android
    Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.
    Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
    Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).– Wikipedia
    Perkembangan yang pesat pada sistem android karena juga didukung oleh hampir keseluruhan vendor smartphone. hal ini karena sifatnya yang open source sehingga siapa saja bisa mengembangkan OS tersebut untuk diginakan di gadget mereka dan disesuaikan dengan kebutuhan dan pasar.
    Seperti pada Distribusi Linux yang sering berkembang demikian juga dengan Android itu sendiri sejak awal dikembangkan 2009 sampai sekarang (2010) sudah memiliki 5 versi dan ini akan terus berkembang karena pasar yang semakin melirik OS ini dan mudahnya pengembangannya.

    Versi-versi Android :
    Android versi 1.1
    Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

    Android versi 1.5 (Cupcake)
    Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

    Android versi 1.6 (Donut)
    Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.

    Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
    Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukunganflash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

    Android versi 2.2 (Froyo)
    Di luncurkan Mei 2010 menjanjikan dengan peningkatan:
    Kecepatan memory dan performance
    Integrasi dengan Chrome‘s V8 JavaScript engine kedalam aplikasi Browser
    Peningkatan Microsoft Exchange support (security policies, auto-discovery, GAL look-up, calendar synchronization, remote wipe)
    Peningkatan aplikasi launcher dengan shortcuts ke HP dan Browser
    USB tethering dan fungsi WiFi hotspot
    Updated Market application
    Quick switching between multiple keyboard languages
    Voice dialing and contact sharing melalui Bluetooth
    Support for file upload fields dalam Browser
    Mendukung Adobe Flash 10.1

    Contoh produk Android
    IMO X2
    Android Cupcake 1.5.
    Acer beTouch E130
    Android versi 1.6.
    i-Mobile IE6010
    MDO Avatar G580
    Nexian NX A890 Journey
    Huawei U8150 Hp Android 2.2 Froyo
    Zyrex OnePad MS 1110 Tablet Android
    Sistem operasi Android 2.2


    PEMANFAATAN  NEW MEDIA DI  INTERNET
    Pemanfaatan New Media di Internet yaitu berupa tampilan dari sebuah informasi dalam bentuk suatu tulisan, gambar, suara, bahkan video yang didalamnya penerima informasi dapat memberikan komentar yang berupa kritik dan saran untuk meningkatkan kinerja sistem informasi. Contoh new media yang populer adalah youtube,myspace,facebook,twitter,blog,dll. Sudah dikatakan sebelumnya bahwa banyak manfaat positif dan negative dari New Media itu sendiri. Contoh positifnya, didalam internet tersedia blog, online social network, online forum, web, dll. Online social network contoh salah satunya facebook, dengan facebook kini masyarakat dapat menggunakannya sebagai media untuk bisnis, dapat berkomunikasi dengan teman lama/baru secara efisien, dapat menjadi media untuk iklan, dan masih banyak lagi. Online forum contoh salah satunya kaskus, kaskus juga dapat menjadi media untuk melakukan bisnis, dapat mengambil banyak pengetahuan didalamnya, dapat mengetahui kabar terupdate saat ini sehingga kita tidak ketinggalan zaman. Web sebagai media pempublikasian suatu perusahaan atau organisasi atau band atau suatu komunitas, dll.
    Dengan internet informasi yang ingin kita cari sangatlah cepat dan mudah, jadi lebih efisien. Disamping itu sisi negatifnya pun ada dari New Media ini, contohnya banyak penipuan penipuan yang tersebar di internet, karena internet lebih efisien membuat orang-orang semakin malas bergerak, yang membuat orang menjadi malas. Kemudian bermain game online yang terlalu banyak membuat kita semakin malas, lupa belajar, lupa makan, dan juga dapat membuat mata kita cepat rusak, karena mata kita ga berhenti-berhenti bertatapan dengan computer. Boleh saja bermain game online untuk refreshing tetapi jangan berlebihan.

    Sumber :

    Jumat, 18 Maret 2011

    Senyum Merupakan Bahasa Universal


    BAB I
    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah
    Banyak pula masalah yang justru datang dengan tiba-tiba hanya karena ke-tidak-beradaan senyum. Melalui senyum kasih, tidak akan ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Kekuatan senyum akan mampu mengalahkan kekuatan bom atom atau bahkan nuklir sekali pun. Kekuatan senyum akan mengalahkan kekuatan negosiasi dengan uang milyaran bahkan trilyunan. Kekuatan senyum, akan mengalahkan kekuatan lem perekat yang paling kuat. Itulah keampuhan senyum, yang kita tidak/belum sadari keampuhannya.

    1.2 Pembahasan Masalah
    Agar makalah dapat lebih cermat, makalah dibatasi pada hal-hal berikut, yaitu :
    1. Kekuatan Sebuah Senyum
    2. Peranan senyum dalam hidup kita secara universal.

    1.3 Tujuan Penulisan
    Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui peranan senyum dalam kehidupan sehari-hari dan dalam hidup kita secara universal.

    1.4 Metode Penulisan
    Metode penulisan laporan ilmiah ini menggunakan metode balai pustaka.



    BAB II
    ISI

    2.1       Kekuatan Sebuah Senyum
    Kali ini kita menyajikan renungan ini dengan secuil kecil kata indah, "SENYUM". Bahwa kata kecil itu memiliki kekuatan maha besar dan dahsyat untuk menghalau beban-beban dan masalah-masalah dalam pikiran kita dan juga kalau ada di dalam batin orang lain, senyum kasih akan menghalau semuanya. Oleh karena itu, senyum kasih harus dimiliki oleh setiap orang yang menginginkan hidupnya dan juga orang-orang yang berada di sekitarnya menjadi nyaman dan damai. Banyak pula masalah yang justru datang dengan tiba-tiba hanya karena ke-tidak-beradaan senyum. Padahal sebenarnya tidak ada masalah, tetapi ia hadir secara tiba-tiba dan menjadi tembok Berlin yang menjadi penghalang besar dalam pergaulan kepada sesama.
    Melalui senyum kasih, tidak akan ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Kekuatan senyum akan mampu mengalahkan kekuatan bom atom atau bahkan nuklir sekali pun. Kekuatan senyum akan mengalahkan kekuatan negoisasi dengan uang milyaran bahkan trilyunan. Kekuatan senyum, akan mengalahkan kekuatan lem perekat yang paling kuat. Itulah keampuhan senyum, yang kita tidak/belum sadari keampuhannya.
    Pasangan suami-istri yang tetap dapat memelihara keberadaan senyum di bibirnya, maka ia akan melengketkan keduanya sampai ke liang kubur, karena kekuatan senyum memiliki daya tarik dan bukan daya pisah. Kalaupun ada kekuatan daya pisahnya, barangkali ia dimiliki oleh seorang yang menyembunyikan rasa tidak tulus di hatinya, yang biasanya ia dipraktikkan di dalam permainan drama atau politik.
    Bagi seorang Raja, senyum juga bisa berarti hukuman dan bahkan kematian bagi seseorang, lawan atau orang yang berdosa. Tetapi, senyum seorang pe-Meditasi Angka tidak mempunyai arti lain, atau daya pisah, melainkan hanya daya perekat, karena senyum tersebut adalah senyum kasih, senyum tulus, dan senyum kasih yang tulus itu akan memiliki kekuatan menyatukan dan bukan sebaliknya memisahkan.
    Oleh karena itu, senyum hendaknya menjadi hiasan intan permata berbalut emas 24 karat bagi setiap pe-Meditasi Angka. Ia bekerja hanya sebagai perekat dan penarik orang-orang yang hatinya diterangi oleh kasih, sehingga insan-insan penuh kasih akan menjadi bertambah kasih...kasih...dan kasih kepada sesama. Sedangkan mereka yang mengabaikan satu kata maha sakti "KASIH" ini, tentu saja akan kehilangan segala permata hidupnya. Ia barangkali mempunyai uang, segala kemewahan dan mobil, tetapi ketidak-beradaan senyum akan menghilangkan kehadiran sebuah kata lain, yaitu "BAHAGIA".
    Senyum, hanya kata itu sepertinya yang membuat orang menjadi lepas dari kepenatan dan kembali menikmati hidupnya lagi. Namun, terkadang banyak orang yang susah sekali tersenyum, bisa karena stress dengan pekerjaan, belum lagi ditambah muka yang kusut, dan penuh emosi. Mungkin Anda dapat mencoba tersenyum setelah libur panjang, dan kemudian bertemu teman-teman di kantor. Alangkah bahagianya bila setiap orang mengalami keadaa seperti ini.
    Ada sebuah kejadian ketika seseorang merasa lesu, atau mungkin dalam keadaan stress berat hingga tak mampu menahan emosinya. Namun, seketika ada temannya yang lewat di depannya senyum-senyum sendiri sambil berjalan, tanpa melihat orang itu. Sejenak emosi orang itu berhenti, dan kemudian memperhatikan temannya yang senyum-senyum sendiri. Akhirnya, dia juga bisa ikut tersenyum geli hingga dia dapat bekerja kembali.
    Senyum bahagia dapat secara mudah ditularkan kepada siapa saja, namun bukan yang senyum-senyum sendiri tidak jelas, karena bisa disangka gila. Percayakah Anda, bahwa satu senyuman memiliki kekuatan yang luar biasa? Senyuman dapat membuat hidup menjadi lebih indah dan membuat Anda bersyukur karenanya. Senyuman membuat pergi rasa putus asa, kelesuan, dan obat penenang yang ampuh untuk kondisi penuh amarah.
    Senyum dibagi menjadi beberapa macam :
    ·      Senyum tulus, senyum yang mampu mencairkan hubungan yang kaku, memberi semangat kepada orang yang putus asa, membuat ceria suasana tidak menyenangkan, dan menenangkan hati yang gundah.
    ·      Senyum senang, merupakan senyum yang menularkan kebahagiaan kepada siapa saja yang melihatnya. Senyum ini membuat orang tampak ramah, terbuka, dan menarik. Senyum ini juga membuat orang awet muda, cantik, lebih tampan untuk dilihat.
    ·      Senyum sinis, senyum ini mampu membuat jarak, bahkan dapat memulai perang dengan teman.
    Senyum, merupakan bahasa universal, sehingga ketika Anda datang ke negara lain, jika Anda tersenyum, maka mereka pun akan membalas senyum Anda. Senyuman terlihat hal yang sederhana, namu berdampak luar biasa. Cobalah Anda tersenyum ketika Anda gagal, maka Anda telah memberi warna baru dari kegagalan Anda, dan menjadikan kegagalan tersebut menjadi pengalaman yang sangat berharga. Dengan semakin Anda banyak senyum, dalam arti bukan senyum-senyum sendiri, maka dimana pun Anda berada, akan banyak sahabat dan teman mengelilingi Anda, dan hidup Anda akan lebih berwarna indah.


    BAB III
    PENUTUP

    3.1       Kesimpulan
                Senyum, merupakan bahasa universal, sehingga ketika Anda datang ke negara lain, jika Anda tersenyum, maka mereka pun akan membalas senyum Anda. Senyuman terlihat hal yang sederhana, namu berdampak luar biasa. Cobalah Anda tersenyum ketika Anda gagal, maka Anda telah memberi warna baru dari kegagalan Anda, dan menjadikan kegagalan tersebut menjadi pengalaman yang sangat berharga. Dengan semakin Anda banyak senyum, dalam arti bukan senyum-senyum sendiri, maka dimana pun Anda berada, akan banyak sahabat dan teman mengelilingi Anda, dan hidup Anda akan lebih berwarna indah.
    Melalui senyum, tidak akan ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Kekuatan senyum akan mampu mengalahkan kekuatan bom atom atau bahkan nuklir sekali pun. Kekuatan senyum akan mengalahkan kekuatan negoisasi dengan uang milyaran bahkan trilyunan. Kekuatan senyum, akan mengalahkan kekuatan lem perekat yang paling kuat. Itulah keampuhan senyum, yang kita tidak/belum sadari keampuhannya.


    DAFTAR PUSTAKA

    http://ayufitriyanti.blogspot.com/2011/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

    Senin, 10 Januari 2011

    Peran Dalam Keluarga


    Kita semua memahami bahwa keluarga adalah unit masyarakat terkecil yang terorganisir terdiri dari ayah, ibu dan anak diatur oleh nilai-nilai sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat.
    Keluarga sebagai suatu unit artinya keluarga yang terdiri ayah, ibu dan anak-anak tidak merupakan sekumpulan orang melainkan suatu kesatuan hidup yang terpadu. Dalam pendidikan keluarga, orang tua kita mengemban tugas sebagai pendidik bagi anak-anaknya yang akan di didik di sekolah. Keluarga dengan cinta kasih dan pengabdian yang luhur membina keluarga kehidupan seorang anaknya.
    Keluarga yang saya miliki adalah keluarga sederhana yang terdiri dari ayah, ibu, kakak dan adik saya. Ayah saya seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), sedangkan ibu saya seorang Ibu Rumah Tangga (IRT). Mereka merupakan orang tua yang memotivasi saya sampai saat ini. Kakak saya seorang Karyawan Swasta yang berumur 24 tahun dan sudah memiliki keluarga sendiri, dan adik saya yang baru duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berumur 12 tahun. Peran ayah saya disini merupakan tulang punggung keluarga, beliau sangat bertanggung jawab terhadap kewajibannya sebagai seorang ayah dan merupakan seorang ayah yang tegas. Saya sangat mengagumi ayah saya yang mempunyai visi dan misi untuk anak-anaknya dalam pendidikan. Ayah saya mempunyai visi dan misi “Anak saya harus bisa lebih tinggi pendidikannya dibanding saya dan harus bisa lebih sukses dari saya, dan saya akan melakukan apa saja untuk kebahagiaan anak dan istri saya”, itu merupakan visi dan misi ayah saya yang sangat saya kagumi sampai sekarang. Peran ibu saya merupakan Ibu Rumah Tangga yang sangat bertanggung jawab dalam kesehariannya, seorang ibu yang sabar dalam menghadapi berbagai masalah, dan seorang ibu yang sangat bijak dalam menyelesaikan suatu masalah. Kakak saya merupakan salah satu seseorang yang mengajari saya bagaimana dalam bersikap, dia tidak mengajari saya secara lisan namun dengan sikap dan tindakan yang dia lakukan. Dan dari situlah saya harus bisa mengajari adik saya.

    Selasa, 04 Januari 2011

    Kondisi Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan dan Setelah Kemerdekaan

    KONDISI MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN

    Pada saat Indonesia dijajah oleh Belanda selama 350 tahun yaitu sejak 1596-1942, kondisi masyarakat Indonesia saat itu sangatlah terpuruk dalam kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Para penjajah memonopoli dagang dengan harga yang sangat rendah atas hasil rempah- rempah rakyat yang kemudian dijual kembali dengan harga berpuluh- puluh kali lipat. Rakyat banyak yang dijual, bahkan dijadikan kuli di perkebunan Belanda/ budak belian.
    Rempah- rempah Indonesia menjadi daya tarik bagi para penjajah untuk datang ke Indonesia. Dan untuk memperoleh rempah- rempah sebanyak mungkin, mereka melaksanakan sistem monopoli dalam perdagangan. Namun sistem monopoli perdagangan belum dapat memuaskan nafsunya, maka mereka berusaha menguasai Indonesia. Sebab, dengan kekuasaan yang diperoleh, mereka dapat berbuat sekehendak hatinya dan mendapatkan hasil yang maksimal. Sementara itu, pendidikan masyarakat Indonesia pun berjalan dengan sangat memprihatinkan. Penjajah tidak dapat menampung seluruh masyarakat Indonesia. Lembaga- lembaga pendidikan terbatas hanya pada kalangan atas seperti keluarga raja, para bupati, para pejabat tinggi kerajaan atau orang- orang kaya. Pelaksanaan pendidikan dilakukan hanya untuk memberikan pengetahuan agar rakyat dapat membaca dan menulis. Dan bagi mereka yang telah mengenyam pendidikan, hanya diperkerjakan pada perusahaan- perusahaan swasta asing.


    KONDISI MASYARAKAT INDONESIA SETELAH KEMERDEKAAN

    a)Periode Orde Lama (1945 – 1966)
    Pada Orde Lama lebih banyak konflik politiknya daripada agenda ekonominya yaitu konflik kepentingan antara kaum borjuis, militer, PKI, parpol dan kelompok- kelompok nasional lainnya. Kondisi ekonomi masyarakat Indinesia saat itu sangat parah dengan ditandai tingginya inflasi, yaitu mencapai 732 % antara 1964 – 1966.
    Pada masa Orde Lama, mayoritas masyarakat Indonesia pribumi masih tetap bekerja sebagai petani, hanya sedikit kaum elit politik (kaum elit terpelajar dan militer) yang menguasai negara. Elit politik itu berperan sebagai birokrat negara tanpa basis ekonomi, tak ada pengusaha pribumi yang berarti dan tak ada borjuasi yang berperan dalam ekonomi, bahkan yang menguasai perdagangan Indonesia. Hal tersebut membuat kondisi masyarakat Indonesia dalam hal ekonomi menjadi semakin terpuruk.
    Dalam hal pendidikan, kondisi masyarakat Indonesia saat itu masih ditata. Hal tersebut dimulai dengan dibentuknya lembaga- lembaga pendidikan dan organisasi- organisasi seperti Budi Utomo, Serikat Islam, IP, dan lain- lain. 
    b) Periode Orde Baru (1966 – 1998)
    Pada masa Orde Baru, pemerintah mampu membangun dan mengendalikan inflasi serta membuat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Akan tetapi pertumbuhan ekonomi yang tingi tidak membuat kondisi masyarakat Indonesia bebas dari kemiskinan, hal tersebut dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang hanya dinikmati segelintir orang saja yaitu orang- orang yang memiliki kekuasaan. Kemudian munculah dampak- dampak negatif pada kondisi perekonomian masyarakat Indonesia yaitu ketergantungan terhadap minyak dan gas bumi (migas) dan juga ketergantungan terhadap bantuan luar negeri. 
    Akan tetapi pada masa Orde Baru masih banyak hal positif dari kepemimpinan Soeharto yaitu BBM dan sembako yang murah, keamanan terjamin dan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia saat itu stabil. Sistem pembangunannya pun terencana yaitu yang dikenal dengan Repelita. Repelita ini dilakukan dalam Orde Baru selama lima kali. Repelita I (1 April 1969 – 31 Maret 1974) memfokuskan pada sektor pertanian dan menjadikan industri sebagai penunjang sektor pertanian. Repelita II (1 April 1974 – 31 Maret 1979) tetap fokus pada sektor pertanian dan pembuatan mesin setengah jadi. Repelita III (1 April 1979 – 31 Maret 1984) bidang pertanian menuju swasembada pangan dan industrialisasi membuat mesin jadi. Repelita IV (1 April 1984 – 31 Maret 1989) bidang pertanian tetap menuju ke swasembada pangan dan membuat mesin- mesin ringan dan berat. Repelita V (1 April 1989 – 31 Maret 1994) pertanian memantapkan swasembada pangan dan mencetak mesin- mesin yang berat dan ringan serta mencetak tenaga kerja.
    Dalam hal pendidikan juga relatif murah. Pada waktu itu, biaya pendidikan masih terjangkau oleh kebanyakan rakyat. Pada Orde Baru juga banyak membuka lapangan kerja terutama di perkotaan dan tingkat kemiskinan relatif rendah jika dibandingkan dengan sekarang.
    c) Periode Reformasi (1998 – Sekarang)
    Tahun 1998 adalah tahun terberat bagi pembangunan ekonomi di Indonesia sebagai akibat krisis moneter di Asia yang dampaknya sangat terasa di Indonesia. Masalah pokoknya adalah kesulitan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Saat itu kebutuhan pokok harganya sangat melejit. Sehingga pada periode Reformasi, pemerintah berusaha keras untuk menstabilkan kondisi ekonomi yang terpuruk.
    Salah satu yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi masalah ekonomi tersebut adalah dengan melakukan perluasan lapangan kerja, penyediaan kebutuhan pokok untuk memenuhi permintaan pada harga yang terjangkau, penyediaan fasilitas umum seperti air minum, listrik, bahan bakar minyak, klinik kesehatan, obat- obatan, buku untuk pendidikan umum dengan harga yang tejangkau.
    Orang bebas mengemukakan pendapat di muka umum, hal ini dapat berupa suatu tuntutan dan koreksi tentang suatu hal. Demokrasi di era Reformasi berjalan dengan baik. Rakyat mendapatkan haknya untuk memilih dan dipilih dengan bebas tanpa tekanan dari siapapun serta dijamin keamanannya.
    Namun, masa Reformasi belum juga menjadikan kondisi masyarakat Indonesia lebih baik. Pembangunan berkelanjutan belum menjadi kenyataan. Kondisi ekonomi belum menunjukkan hasil yang memuaskan, pengangguran dimana- mana, tidak sedikit diantaranya adalah lulusan perguruan tinggi. Ditambah dengan mahalnya biaya pendidikan, terutama perguruan tinggi yang dirasakan melonjak selangit. Untuk mendapatkan kursi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tidak hanya memenangi persaingan di Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), namun juga harus membayar iuran pendidikan yang tidak murah.

    Pidato Obama di Kampus UI Depok

    Pidato Lengkap Obama di UI "Indonesia Bagian dari Diri Saya"
    Rabu, 10 Nov 2010 11:28 WIB





    Inilah Isi Lengkap Pidato Obama di Kampus UI - Pidato Presiden AS Barack Obama di kampus UI pagi tadi (10/10) cukup menyita perhatian. Maklum, tak bisa dipungkiri Obama memiliki keterkaitan emosional dengan Indonesia karena semasa kecil pernah tinggal di Jakarta. Berikut isi lengkap pidato Obama tersebut.



    Terima kasih atas sambutan yang hangat ini. Terima kasih kepada semua penduduk Jakarta. Dan terima kasih bagi seluruh bangsa Indonesia.
    Saya senang akhirnya bisa berkunjung ke negeri ini dengan ditemani oleh Michelle. Tahun ini, kami telah dua kali gagal datang ke Indonesia. Namun, saya berkeras untuk menyambangi sebuah negeri yang amat bermakna bagi saya ini. Sayangnya, lawatan ini begitu singkat. Tapi saya berharap bisa datang lagi tahun depan pada saat Indonesia menjadi tuan rumah KTT Asia Timur.
    Sebelum berbicara lebih jauh, saya ingin menyampaikan bahwa doa dan perhatian kami tertuju kepada para korban bencana tsunami dan gunung meletus baru-baru ini, khususnya bagi mereka yang kehilangan orang tercinta serta tempat tinggal. Amerika Serikat senantiasa ada di sisi pemerintah dan bangsa Indonesia dalam menghadapi bencana alam ini, dan kami akan dengan senang hati menolong semampunya. Sebagaimana tetangga yang mengulurkan tangan kepada tetangganya yang lain, dan banyak keluarga menampung orang-orang yang kehilangan rumah, saya tahu bahwa kekuatan dan ketahanan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia akan sanggup mengangkat kalian keluar dari kesusahan ini.
    Saya akan memulai dengan pernyataan sederhana: Indonesia bagian dari diri saya. Pertama kali saya bersentuhan dengan negeri ini adalah ketika ibu saya menikahi seorang pria Indonesia bernama Lolo Soetoro. Sebagai seorang bocah, saya terdampar di sebuah dunia yang berbeda. Namun, orang-orang di sini membuat saya merasa berada di rumah saya sendiri.
    Pada masa itu, Jakarta terlihat begitu berbeda. Kota ini disesaki gedung-gedung yang tak begitu tinggi. Hotel Indonesia adalah salah satu bangunan tinggi. Kala itu, ada sebuah pusat perbelanjaan baru bernama Sarinah. Jumlah becak jauh lebih banyak daripada kendaraan bermotor. Dan jalan raya tersisih oleh jalan-jalan kampung tak beraspal.
    Kami tinggal di Menteng Dalam, pada sebuah rumah mungil yang halamannya ditumbuhi sebatang pohon mangga. Saya belajar mencintai Indonesia pada saat menerbangkan layang-layang, berlarian di sepanjang pematang sawah, menangkap capung, dan jajan sate atau bakso dari pedagang keliling. Yang paling saya kenangkan adalah orang-orangnya: lelaki dan perempuan sepuh yang menyapa kami dengan senyumnya; anak-anak yang membuat seorang asing seperti saya jadi seperti tetangga; dan guru-guru yang mengajarkan keluasan dunia.
    Karena Indonesia terdiri dari ribuan pulau, ratusan bahasa, dan orang-orang dari berbagai daerah dan suku, periode saya tinggal di negeri ini melapangkan jalan bagi saya menghargai kemanusiaan. Walau ayah tiri saya, sebagaimana orang Indonesia umumnya, dibesarkan sebagai seorang Muslim, ia sepenuhnya percaya bahwa semua agama patut dihargai secara setara. Dengan cara itu, ia mencerminkan semangat toleransi keberagamaan yang diabadikan dalam Undang-undang Dasar Indonesia yang tetap menjadi salah satu ciri negeri ini, yang tentunya memberi inspirasi.
    Saya tinggal di kota ini selama bertahun-tahun — sungguh suatu masa yang membentuk masa kecil saya; suatu masa yang menjadi saksi bagi kelahiran adik saya yang manis, Maya; dan suatu masa yang telah memesona ibu saya sehingga ia terus-menerus menghampiri Indonesia 20 tahun kemudian untuk tinggal, bekerja dan bepergian – mengejar hasratnya mendorong terbukanya kesempatan di pedesaan Indonesia khususnya bagi perempuan. Sepanjang hidupnya, negeri ini, beserta orang-orangnya, tetap tersimpan di hati ibu saya.
    Begitu banyak yang berubah dalam empat dekade ini sejak saya kembali ke Hawaii. Jika kalian bertanya kepada saya – atau teman sekolah pada masa itu yang mengenal saya – saya yakin tak ada di antara kami yang mampu menyangka bahwa saya akan kembali ke negeri ini sebagai Presiden Amerika Serikat. Dan beberapa orang semestinya bisa meramalkan kisah luar biasa yang melibatkan Indonesia dalam empat dekade terakhir.
    Jakarta yang dahulu saya kenal kini telah berkembang menjadi sebuah kota yang dijejali hampir sepuluh juta manusia, gedung-gedung pencakar langit yang membuat Hotel Indonesia terlihat kerdil, serta pusat-pusat kebudayaan dan perdagangan. Dulu saya dan kawan-kawan semasa kanak biasa berkejar-kejaran di lapangan ditemani kerbau dan kambing. Kini, generasi baru Indonesia termasuk dalam golongan paling terhubung dalam jagat komunikasi dunia melalui telepon genggam dan media sosial. Dulu, Indonesia sebagai bangsa yang masih muda berfokus ke dalam. Kini, bangsa ini memainkan peran penting di kawasan Asia-Pasifik dan ekonomi global.
    Perubahan ini menjangkau ranah politik. Waktu ayah tiri saya masih kanak, ia menyaksikan ayah dan abangnya pergi berperang dan tewas demi kemerdekaan Indonesia. Saya lega bisa ada di sini tepat ketika Hari Pahlawan untuk mengingat jasa begitu banyak orang Indonesia yang rela berkorban demi negara yang besar ini.
    Ketika saya pindah ke Jakarta pada tahun 1967, beberapa daerah di negeri ini baru saja mengalami penderitaan dan konflik yang hebat. Meski ayah tiri saya pernah menjadi seorang tentara, kekerasan dan pembantaian yang terjadi pada masa kekisruhan politik itu tak dapat saya pahami karena keluarga Indonesia dan teman-teman saya memilih bungkam. Di dalam rumah tangga saya, seperti keluarga Indonesia umumnya, peristiwa itu hadir secara sembunyi-sembunyi. Bangsa Indonesia merdeka, tapi rasa takut senantiasa mengikuti.
    Pada masa-masa sesudahnya, Indonesia memilih jalurnya sendiri melalui tranformasi demokratis yang luar biasa – dari pemerintahan tangan besi, ke pemerintahan rakyat. Tahun-tahun belakangan, dunia menyaksikan dengan harapan dan rasa kagum usaha bangsa Indonesia merengkuh peralihan kekuasaan dengan jalan damai dan pemilihan kepala negara serta daerah secara langsung. Ketika demokrasi di negeri ini disimbolkan oleh terpilihnya Presiden dan wakil rakyat, ketika itu pula demokrasi dijalankan dan dipelihara melalui kontrol dan keseimbangan (check dan balance): Sebuah masyarakat madani, partai dan serikat politik yang madani; media dan warga negara penuh semangat yang telah yakin bahwa – di dalam Indonesia – tak ada lagi jalan memutar.
    Bahkan ketika tanah tempat kemudaan saya pernah berlalu ini telah berubah banyak, hal-hal yang pernah saya pelajari untuk mencintai Indonesia – semangat toleransi yang tercantum dalam Undang-undang Dasar dan terpacak melalui masjid, gereja dan candi, pun tertanam dalam darah bangsa – masih mengalir di tubuh saya. Bhinneka Tunggal Ika – persatuan dalam keragaman. Falsafah itu merupakan pondasi yang dicontohkan Indonesia kepada dunia. Itu sebabnya Indonesia akan memainkan peran penting pada abad ke-21.
    Hari ini, saya kembali ke Indonesia sebagai seorang sahabat sekaligus Presiden yang mengharapkan terjalinnya kerja sama erat antar kedua negara. Sebagai negara yang luas dan majemuk, berdamping-dampingan dengan Samudera Pasifik dan, di atas itu semua, demokrasi, Amerika Serikat dan Indonesia ditakdirkan bersama oleh kepentingan dan nilai-nilai yang sama.
    Kemarin, Presiden Yudhoyono dan saya menyetujui Kerja Sama Komprehensif yang baru antara Amerika Serikat dan Indonesia. Pemerintahan kedua negara mempererat hubungan di berbagai bidang dan, yang juga penting, memperkuat hubungan antar bangsa. Kerja sama ini tentunya berdasar atas rasa saling membutuhkan dan saling menghormati.
    Dengan sisa waktu yang saya miliki hari ini, saya ingin berbagi tentang mengapa kisah yang baru saja saya utarakan begitu penting bagi Amerika Serikat dan dunia. Saya ingin menitikberatkan pembahasan pada tiga hal yang saling berkait-erat serta mendasar bagi kemajuan manusia: Pembangunan, demokrasi dan agama.
    Pertama, persahabatan yang terjalin antara Amerika Serikat dan Indonesia dapat memajukan pembangunan yang saling menguntungkan.
    Ketika saya hidup di Indonesia, sulit membayangkan sebuah masa depan dimana kemakmuran yang dirasakan oleh banyak keluarga di Chicago dan Jakarta akan berhubungan. Kini, kita ada pada zaman ekonomi global. Bangsa Indonesia telah merasakan risiko dan harapan dari globalisasi: Mulai dari krisis ekonomi Asia yang terjadi pada akhir tahun 1990, dan jutaan orang yang berhasil bangkit dari kemiskinan. Artinya, dan yang akhirnya kita pelajari dari krisis ekonomi barusan, masing-masing dari kita memiliki sumbangsih pada keberhasilan yang diraih pihak lain.
    Amerika memiliki sumbangsih terhadap sebagian dari Indonesia yang merasakan kemakmuran, karena tumbuhnya kelas menengah di sini juga berarti timbulnya pasar bagi produk-produk kami seperti juga Amerika merupakan pasar bagi Indonesia. Karena itu, kami menanamkan modal lebih banyak di Indonesia. Ekspor dari Amerika telah naik 50 persen, dan kami membuka pintu bagi pengusaha Amerika dan Indonesia untuk saling berhubungan.
    Amerika memiliki sumbangsih terhadap Indonesia, yang memainkan peranannya dalam perekonomian global. Hari-hari ketika tujuh atau delapan negara membentuk kelompok dan menentukan arah perekonomian dunia telah berlalu. Karena itulah saat ini G-20 telah menjadi pusat kerja sama ekonomi internasional: Hal yang memungkinkan negeri seperti Indonesia memiliki suara lebih nyaring dan tanggung jawab lebih besar. Melalui kepemimpinan Indonesia di dalam kelompok G-20 yang memerangi korupsi, negeri ini harus ada di depan pada panggung dunia dengan memberikan contoh baik dalam mempraktikkan transparansi dan akuntabilitas.
    Amerika memiliki sumbangsih terhadap Indonesia yang mengejar pembangunan berkelanjutan. Karena cara kita bertumbuh akan mempengaruhi kualitas hidup kita serta kesejahteraan planet yang kita diami. Karena itulah kita mengembangkan teknologi untuk menghasilkan energi bersih yang mampu menopang industri dan menjaga sumber daya alam Indonesia. Amerika menyambut kepemimpinan negeri anda dalam usaha global memerangi perubahan iklim.
    Di atas itu semua, Amerika memiliki sumbangsih terhadap keberhasilan manusia Indonesia. Kita harus membangun jembatan yang menghubungkan kedua bangsa karena kita akan berbagi jaminan dan kemakmuran di masa nanti. Itu yang kini sedang kita rintis: Meningkatkan kolaborasi antara ilmuwan dan peneliti kita serta bekerja sama memelihara kewirausahaan. Saya pribadi puas karena kita berhasil meningkatkan jumlah pelajar Amerika dan Indonesia yang meneruskan pendidikan di universitas-universitas yang ada pada kedua negara.
    Baru saja saya bicarakan masalah-masalah penting dalam kehidupan kita. Lagipula, pembangunan tak melulu hanya berhubungan dengan tingkat pertumbuhan dan angka-angka dalam neraca. Pembangunan juga menyangkut bagaimana seorang anak mampu mempelajari keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi dunia yang selalu berubah. Pembangunan berkaitan dengan bagaimana gagasan baik dapat diwujudkan dan tak tercemar dengan korupsi. Pembangunan juga berhubungan dengan bagaiman kekuatan-kekuatan yang telah mengubah Jakarta yang pernah saya kenal – teknologi, perdagangan, arus keluar-masuk orang dan barang – mampu membuat hidup orang jadi lebih baik: Kehidupan uang ditandai dengan martabat dan kesempatan.
    Pembangunan semacam itu tak mampu dipisahkan dari demokrasi.
    Kini, kita sering mendengar bahwa demokrasi menghalangi pertumbuhan ekonomi. Ini bukanlah alasan baru. Orang akan berkata, khususnya di tengah perubahan dan kondisi ekonomi tak menentu, bahwa pembangunan akan lebih mudah dijalankan dengan mengorbankan hak asasi manusia. Tapi, saya tak melihat itu di India, juga Indonesia. Apa yang kalian telah raih menunjukkan bahwa demokrasi dan pembangunan saling menopang.
    Seperti laiknya demokrasi di negara lain, halangan selalu merintangi. Amerika juga mengalaminya. Undang-undang Dasar yang kami miliki menyatakan upaya untuk menempa “penyatuan lebih sempurna.” Kami telah menempuh perjalanan untuk meraih itu. Kami melewati Perang Saudara dan berjuang menegakkan hak-hak pribadi warga negara Amerika Serikat. Usaha itu kemudian membuat kami lebih kuat dan sejahtera serta menjadi sebuah masyarakat yang lebih adil dan bebas.
    Seperti negara lain yang bangkit dari pemerintahan kolonial di abad lalu, Indonesia berjuang dan berkorban demi memiliki hak menentukan nasib sendiri. Itulah makna Hari Pahlawan sesungguhnya: Sebuah Indonesia yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Tapi, secara bersamaan, kemerdekaan yang telah didapatkan itu tak pula berarti menggantikan kekuatan kolonial dengan kekuatan pemerintahan lokal.
    Tentunya, demokrasi morat-marit. Tak semua pihak menyukai hasil akhir suatu pemilihan umum. Kalian semua mengalami segala suka dan duka. Namun, perjalanan itu patut dilewati karena tak hanya melulu mengenai surat suara. Butuh lembaga yang kuat untuk mengontrol pemusatan kekuatan. Butuh pasar terbuka untuk memungkinkan banyak individu maju. Butuh pers dan sistem peradilan yang independen. Butuh masyarakat terbuka dan warga negara yang aktif untuk melawan ketimpangan dan ketidakadilan.
    Yang demikian adalah kekuatan yang akan mendorong Indonesia. Korupsi harus dilawan. Komitmen pada keterbukaan, yang memungkinkan tiap warga memiliki sumbangsih terhadap pemerintahannya, mesti ada. Kepercayaan bahwa kemerdekaan yang telah direbut merupakan hal yang tetap menyatukan negeri ini harus ditumbuhkan.
    Itu adalah pesan dari manusia Indonesia yang telah memajukan kisah demokratis ini: Dari mereka yang berperang di Surabaya 55 tahun lampau; kepada para mahasiswa yang tergabung dalam demonstrasi tahun 1990an; kepada para pemimpin yang telah berhasil menjalani transisi kekuasaan secara damai pada awal abad ini. Karena, akhirnya, para warga negara memiliki hak untuk menyatukan Nusantara, yang membentang sepanjang Sabang dan Merauke: Sebuah penegasan bahwa setiap bayi yang lahir di negeri ini wajib diperlakukan dengan adil meski mereka berketurunan Jawa, Aceh, Bali atau Papua.
    Upaya-upaya semacam itu ditunjukkan Indonesia kepada dunia. Negeri ini berinisiatif membentuk Forum Demokrasi Bali, sebuah forum bagi negara-negara untuk berbagi pengalaman dalam menjaga demokrasi. Indonesia juga telah berusaha menekan ASEAN memperhatikan hak asasi manusia. Bangsa-bangsa di Asia Tenggara berhak menentukan takdirnya sendiri dan Amerika Serikat akan mendukung upaya itu. Namun, warga Asia Tenggara harus pula memiliki hak menentukan nasib mereka sendiri. Itu sebabnya kami mengutuk pemilihan umum di Burma, yang jauh dari kebebasan maupun keadilan. Itu sebabnya kami menyokong masyarakat madani yang penuh semangat di negeri ini. Tidak ada alasan untuk mencegah penegakan hak asasi manusia di manapun.
    Itulah pembangunan dan demokrasi – gagasan bahwa ada nilai-nilai yang sifatnya universal. Kemakmuran tanpa kemerdekaan adalah bentuk lain dari kemiskinan. Manusia memiliki cita-cita bersama: Kebebasan untuk tahu bahwa pemimpinmu bertanggung jawab atasmu dan bahwa anda takkan dibui bila memiliki pandangan yang berseberangan dengannya. Anda memiliki kesempatan belajar dan bekerja dengan kemuliaan. Anda bebas menjalankan kepercayaan yang anda anut tanpa takut dikucilkan.
    Agama merupakan topik terakhir yang akan saya bicarakan hari ini dan, seperti layaknya demokrasi dan pembangunan, merupakan hal mendasar bagi kisah Indonesia.
    Seperti negara Asia lain yang saya kunjungi, Indonesia tenggelam dalam spiritualitas: Sebuah tempat manusia menyembah Tuhan dengan berbagai cara. Sejalan dengan keberagamannya, Indonesia juga negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia – hal yang telah saya ketahui sejak kecil ketika mendengar lantunan azan di Jakarta.
    Suatu Individu tak hanya didefinisikan berdasarkan kepercayaannya. Begitu pula Indonesia. Negeri ini tidak hanya ditetapkan berdasarkan penduduk Muslimnya. Kita juga tahu bahwa hubungan antara Amerika Serikat dan masyarakat Islam telah lama rusak. Sebagai Presiden, saya mendahulukan perbaikan atas hubungan yang rusak ini. Salah satu upaya itu adalah kunjungan ke Kairo pada bulan Juni yang lalu dan keinginan untuk memulai lagi hubungan yang baru antara Amerika Serikat dan umat Islam sedunia.
    Waktu itu saya bilang, dan akan saya ulangi sekarang, bahwa tak ada satu pidato pun yang dapat menghapuskan tahun-tahun penuh ketidakpercayaan. Tapi waktu itu saya percaya, demikian pula sekarang, bahwa kita punya pilihan. Kita bisa memilih untuk bisa menetapkan diri kita berdasarkan perbedaan-perbedaan yang kita miliki dan menyerah pada masa depan yang penuh kecurigaan dan ketidakpercayaan. Atau kita bisa memilih untuk bekerja keras demi memelihara persamaan hak. Saya berjanji, apapun rintangannya, Amerika Serikat akan berkomitmen memajukan manusia. Itulah kami. Kami telah melakukannya. Kami akan terus menjalankannya.
    Kami tahu baik masalah-masalah yang menyebabkan adanya tekanan bertahun-tahun ini. Kami telah menciptakan kemajuan setelah 17 bulan pemerintahan. Tapi, pekerjaan belum selesai.
    Banyak warga tak berdosa di Amerika, Indonesia dan belahan dunia lainnya masih menjadi target kaum ekstremis. Saya telah menegaskan bahwa Amerika tidak sedang memerangi, dan takkan terlibat perang dengan, Islam. Namun, kita semua harus menghancurkan Al-Qaeda dan antek-anteknya. Siapapun yang ingin membangun tak boleh bekerja sama dengan teroris. Ini bukanlah tugas Amerika sendiri. Indonesia telah berhasil memerangi para teroris dan aliran garis keras.
    Di Afghanistan, kami terus bekerja bersama beberapa negara untuk membantu pemerintah Afghanistan meretas masa depannya. Kepentingan kami di sana adalah memungkinkan terwujudnya perdamaian yang pada akhirnya mampu memunculkan harapan bagi negeri itu.
    Kami juga telah mencatat kemajuan dalam salah satu komitmen utama kami: Upaya mengakhiri perang di Irak. 100 ribu tentara Amerika telah meninggalkan negeri itu. Penduduk Irak telah memiliki tanggung jawab penuh atas keamanan mereka. Kami terus mendukung Irak dalam prosesnya membentuk pemerintahan yang inklusif. Kami juga akan memulangkan seluruh tentara AS.
    Di Timur Tengah, kami telah menghadapi permulaan yang gagal serta halangan. Namun, kami juga terus menjaga upaya merengkuh perdamaian. Bangsa Israel dan Palestina memulai kembali perundingan. Namun, masih ada masalah besar di sana. Ilusi bahwa kedamaian dan keamanan akan datang dengan mudah tak boleh muncul. Tapi, singkirkanlah keragu-raguan: Kami takkan menyia-nyiakan kesempatan untuk memperoleh hasil yang adil bagi semua pihak yang bertikai: Dua negara, Israel dan Palestina, hidup berdampingan secara damai dan sentosa.
    Penyelesaian atas masalah-masalah itu memiliki taruhan yang besar. Dunia yang kita huni telah menjadi kian kecil. Sementara kekuatan-kekuatan yang menghubungkan kita membuka kesempatan, kekuatan-kekuatan itu juga menyokong pihak yang ingin menghambat kemajuan. Sebuah bom di tengah pasar melumpuhkan kegiatan jual-beli. Sepotong gosip dapat mengaburkan kebenaran dan memicu kekerasan di tengah masyarakat yang sebelumnya hidup rukun. Di zaman ini, ketika perubahan begitu cepat dan berbagai budaya berbenturan, apa yang kita bagikan sebagai manusia dapat musnah.
    Saya percaya bahwa sejarah Indonesia dan Amerika mampu memberikan kita harapan. Kisah keduanya tertulis dalam semboyan yang dimiliki oleh negara kita masing-masing. E pluribus unum – beragam tapi bersatu. Bhinneka Tunggal Ika – persatuan dalam keberagaman. Kita dua bangsa yang mengambil jalan masing-masing. Namun kedua negara ini menunjukkan bahwa ratusan juta orang yang memiliki kepercayaan berbeda mampu bersatu dengan merdeka di bawah satu bendera. Dan kita sekarang membangun kemanusiaan melalui anak-anak muda yang akan melalui pendidikan di sekolah masing-masing; melalui wirausahawan yang saling berhubungan demi meraih kemakmuran; dan melalui upaya kita memeluk nilai-nilai demokrasi serta cita-cita manusiawi.
    Tadi saya mampir ke Masjid Istiqlal. Rumah ibadah itu masih dalam pengerjaan ketika saya tinggal di Jakarta. Saya mengagumi menaranya yang menjulang, kubah yang megah, serta tempatnya yang lapang. Namun, nama serta sejarahnya juga menjadi saksi kebesaran Indonesia. Istiqlal maknanya kemerdekaan. Bangunan itu sebagiannya merupakan wasiat perjuangan sebuah bangsa menuju kemerdekaan. Terlebih lagi, masjid itu dibangun oleh seorang arsitek Kristen.
    Itulah semangat Indonesia. Itulah pesan yang diimbuhkan dalam Pancasila. Di sebuah negeri kepulauan yang berisi beberapa ciptaan Tuhan yang paling elok, pulau-pulau yang menyembul dari samudera, orang bebas memilih Tuhan yang ingin mereka sembah. Islam berkembang, begitu pula ajaran lain. Pembangunan diperkuat oleh demokrasi yang sedang berkembang. Tradisi purba terpelihara meski sebuah kekuatan sedang lahir.
    Tapi bukan berarti Indonesia negeri sempurna. Tak ada satu negeri pun yang bisa. Tapi di sini ras, wilayah, dan agama yang berbeda mampu dijembatani. Sebagai seorang bocah yang berasal dari suatu ras dan datang dari sebuah negeri yang jauh, saya menemukan semangat untuk melihat diri sebagai seorang individu dalam ucapan “Selamat Datang”. Sebagai seorang pemeluk Kristiani yang mengunjungi masjid, saya mengutip pendapat seseorang yang ditanyai tentang kunjungan saya: “Orang Islam juga boleh masuk gereja. Kita semua adalah umat Tuhan.”
    Ungkapan itu mencetuskan gagasan bahwa sifat ketuhanan ada di dalam diri kita. Kita tak boleh menyerah pada penyangkalan atau sinisisme atau keputusasaan. Kisah yang melibatkan Indonesia dan Amerika menunjukkan kepada kita bahwa sejarah mengikuti perkembangan manusia; bahwa persatuan lebih kuat daripada perpecahan; dan bahwa warga dunia dapat hidup dengan damai. Semoga kedua negeri kita dapat terus bekerja sama, dengan kepercayaan dan determinasi, menyebarkan kebenaran-kebenaran ini dengan seluruh manusia.(vnws/dni)

    Sumber : http://www.rimanews.com/read/20101110/5494/pidato-lengkap-obama-di-ui-indonesia-bagian-dari-diri-saya